Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
Label
TUGAS TIK
(7)
Mengenai Saya
- Muhammad Ryan
- Pemilik blog ini, bersekolah di SMAN model terpadu madani palu. Yang insya allah akan segera melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tidak lama lagi. Pemilik blog ini orangnya tidak terlalu suka keramaian tapi ada kalanya dia merindukan keramaian. tidak terlalu suka basa-basi dan hal-hal lainnya, yang dia anggap kurang perlu. you ok, i am ok
search artikel
Label
TUGAS TIK
(7)
Arsip Blog
-
▼
2011
(103)
-
▼
April
(36)
- Binatang Laut Yang Berbahaya
- 10 Pembantaian Terbesar Dalam Sejarah
- menyanyikan lagu "happy birthday" harus bayar royalti
- Asal Mula Kata "Keparat"
- Tropi Copa Del Rey Di Lindas Mobil
- Sejarahnya Perangko Bergerigi
- Asal Usul Hari Hallowen
- Proyek Gedung Baru DPR di Mark-Up 100%!
- Suplemen Kalsium Dapat Menyebabkan Serangan Jantung
- Fakta tentang el classico
- 10 Keyboard Termahal Di Dunia
- Lembaga Terkorup Di Indonesia
- 10 Kesalahan Sains Yang beredar Di Masyarakat
- Misteri Boneka Okiku Dari Jepang
- Foto Kejuaraan pizza
- 13 Makanan Yang (Ternyata) Berbahaya
- Rambut Seleb Terburuk
- Pengganti Pasta Gigi
- Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjal...
- Diet Vegan Hindari Katarak
- Menyiasati Jatah Cuti Yang Sedikit
- fakta gila tentang Coc*-C*la
- Sifat Kepribadian Yang Di Sukai
- 4 hal penting dalam memulai bisnis
- Pola Asuh Barat Vs Timur
- Anggota DPR Boleh Izin Tidur Saat Sidang ?
- MAX PAYNE (versi lima menit)
- Pembangkit Listrik Mikrohidro
- Makanan-Makanan Peredam Emosi
- Rasa Kesepian Bisa Bikin Gemuk
- Rokok Pengaruhi IQ
- Rokok Akan Menghilang Di Tahun 2050
- Spa Batu Mulia
- 6 nasihat kecantikan wajah
- 5 Hal Aneh yang Bisa Anda Temukan di Singapura
- Blueberry ternyata dapat menghambat obesitas
-
▼
April
(36)
Rabu, 20 April 2011
Lembaga Terkorup Di Indonesia
Survei Kemitraan memperlihatkan, lembaga legislatif menempati urutan nomor satu sebagai lembaga terkorup dibandingkan lembaga yudikatif dan eksekutif. Hasil survei tersebut menyebutkan korupsi legislatif sebesar 78%, eksekutif 32% dan Yudikatif 70%.
Survei yang dilakukan pada 2010 dengan metode targetted (meminta pendapat orang tertentu yang berkompeten untuk menilai di lembaga masing-masing) ini dilakukan di 27 provinsi di Indonesia.
Target responden adalah anggota parlemen, masyarakat, kalangan pemerintah, akademisi dan media massa. "Yang kami survei bukan orang sembarangan, tapi orang-orang yang memang tahu dan paham soal instansi yang disurvei," ujar Spesialis Pendidikan dan Pelatihan Proyek Pengendalian Korupsi Indonesia Laode Syarif, Rabu (20/4).
Menurut Laode, tingginya korupsi di lembaga tersebut disebabkan beberapa hal, antara lain, tidak ada program antikorupsi yang holistik. Selain itu, tidak ada komitmen yang serius dari Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif untuk memperbaiki diri. Program antikorupsi yang dijalankan pemerintah pun, menurutnya, masih bersifat kasuistik dan tambal sulam.
"Juga tidak ada target yang nyata dan terukur untuk memberantas korupsi hingga 2014. Sementara hingga kini para pengambil keputusan di Legislatif, Eksekutif, Yudikatif banyak yang melakukan korupsi," tegasnya.
Karena itu, lanjut Laode, untuk menghindari masalah laten korupsi di tiga lembaga tersebut, seharusnya ke depan pemberantasan korupsi tidak hanya tertuju pada presekusi tapi juga pada pencegahan. Selain itu, harus ada sistem pencegahan dan penindakan yang terintegrasi antara lembaga penegak hukum (Polisi, Jaksa, KPK, Pengadilan, Penjara).
"Juga jangan lupa, para pengacara kadang harus juga disentuh agar mereformasi diri," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar