Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
Label
TUGAS TIK
(7)
Mengenai Saya
- Muhammad Ryan
- Pemilik blog ini, bersekolah di SMAN model terpadu madani palu. Yang insya allah akan segera melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tidak lama lagi. Pemilik blog ini orangnya tidak terlalu suka keramaian tapi ada kalanya dia merindukan keramaian. tidak terlalu suka basa-basi dan hal-hal lainnya, yang dia anggap kurang perlu. you ok, i am ok
search artikel
Label
TUGAS TIK
(7)
Arsip Blog
-
▼
2011
(103)
-
▼
April
(36)
- Binatang Laut Yang Berbahaya
- 10 Pembantaian Terbesar Dalam Sejarah
- menyanyikan lagu "happy birthday" harus bayar royalti
- Asal Mula Kata "Keparat"
- Tropi Copa Del Rey Di Lindas Mobil
- Sejarahnya Perangko Bergerigi
- Asal Usul Hari Hallowen
- Proyek Gedung Baru DPR di Mark-Up 100%!
- Suplemen Kalsium Dapat Menyebabkan Serangan Jantung
- Fakta tentang el classico
- 10 Keyboard Termahal Di Dunia
- Lembaga Terkorup Di Indonesia
- 10 Kesalahan Sains Yang beredar Di Masyarakat
- Misteri Boneka Okiku Dari Jepang
- Foto Kejuaraan pizza
- 13 Makanan Yang (Ternyata) Berbahaya
- Rambut Seleb Terburuk
- Pengganti Pasta Gigi
- Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjal...
- Diet Vegan Hindari Katarak
- Menyiasati Jatah Cuti Yang Sedikit
- fakta gila tentang Coc*-C*la
- Sifat Kepribadian Yang Di Sukai
- 4 hal penting dalam memulai bisnis
- Pola Asuh Barat Vs Timur
- Anggota DPR Boleh Izin Tidur Saat Sidang ?
- MAX PAYNE (versi lima menit)
- Pembangkit Listrik Mikrohidro
- Makanan-Makanan Peredam Emosi
- Rasa Kesepian Bisa Bikin Gemuk
- Rokok Pengaruhi IQ
- Rokok Akan Menghilang Di Tahun 2050
- Spa Batu Mulia
- 6 nasihat kecantikan wajah
- 5 Hal Aneh yang Bisa Anda Temukan di Singapura
- Blueberry ternyata dapat menghambat obesitas
-
▼
April
(36)
Minggu, 17 April 2011
Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di taman. Di saat sedang asyik-asyiknya menikmati indahnya keasrian rimbunnya pepohonan dan semilirnya angina sepoi-sepoi, langkahnya terhenti karena matanya tertangkap tingkah seorang bapak-bapak yang sedang melamun dengan tatapan mata yang kosong. Hati anak kecil itu pun treusik untuk mencari tahu apa yang membuat bapak tersebut melamun seolah-olah dunia ini sudah tidak punya harapan lagi untuk hidupnya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih ?” Tanya anak kecil itu dengan polos.
“ Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah orang tua seperti saya “Jawab bapak tadi dengan malas-malasan.
“ Tapi saya ingin tahu, bapak ?” Anak kecil tadi mendesak.
“ Baiklah, saya akan beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. Mengapa dulu bapak tidak berusaha keras untuk saat ini”.
Setelah mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya kembali terusik dengan sikap bapak-bapak yang lain. Kali ini yang dilihat olehnya adalah seorang bapak yang mondar mandir tidak karuan. Anak kecil itu pun menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat gelisah?”
“ Anak kecil, jika kamu nanti sudah sebesar saya, kamu akan mengerti” Jawab bapak itu
“ Tapi saya ingin tahu sekarang, bapak ? “
“ Baiklah, bapak akan memberitahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya bekal apa-apa “
Sesudah itu anak kecil tersebut meninggalkan bapak yang sedang mencemaskan masa depannya. Tidak jauh dari situ, anak kecil kembali menemukan seorang bapak-bapak yang sedang sibuk bekerja. Tapi wajahnya terlihat sangat senang, tidak ada kesedihan maupun kegelisahan seperti kedua bapak yang ia jumpai tadi. Kembali pikiran anak kecil itu berkecamuk untuk mendapatkan sebuah jawaban.
“ Mengapa bapak begitu gembira, padahal bapak sedang berkerja keras ? “ Anak kecil tersebut semakin penasaran. Hanya dalam sekejap dirinya menemukan tiga bapak-bapak yang mempunyai sikap yang berbeda-beda.
“ Anakku, ketahuilah bapak tidak sedang bekerja keras tetapi bapak hanya berkerja. Dan yang membuat bapak gembira adalah karena apa yang bapak kerjakan sesuai dengan keinginan hati bapak “
“ Sebelumnya saya telah menemui seorang bapak-bapak yang sedang menyesali masa lalunya dan seorang lagi sedang mencemaskan masa depannya. Apakah bapak tidak mempunyai masa lalu dan masa depan ? “
Bapak tadi tertawa sejenak kemudian baru menjawab pertanyaan anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa.
“ Anakku, Detik Ini Akan Menjadi Masa Lalu Bagi Detik Berikutnya, Dan Detik Berikutnya Adalah Masa Depan Detik Ini. Maka Jalani Detik Ini Dengan Sebaik-Baiknya “.
Hari pun mulai malam dan anak kecil itu pun kembali keperindukan dengan segudang falsafah hidup yang ia dapatkan hari ini.
Jadi, pesannya : “ MENYESALI MASA LALU ADALAH KESEDIHAN, MENCEMASKAN MASA DEPAN ADALAH KEGELISAHAN
BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK SAAT INI ADALAH KEGEMBIRAAN"
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih ?” Tanya anak kecil itu dengan polos.
“ Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah orang tua seperti saya “Jawab bapak tadi dengan malas-malasan.
“ Tapi saya ingin tahu, bapak ?” Anak kecil tadi mendesak.
“ Baiklah, saya akan beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. Mengapa dulu bapak tidak berusaha keras untuk saat ini”.
Setelah mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya kembali terusik dengan sikap bapak-bapak yang lain. Kali ini yang dilihat olehnya adalah seorang bapak yang mondar mandir tidak karuan. Anak kecil itu pun menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat gelisah?”
“ Anak kecil, jika kamu nanti sudah sebesar saya, kamu akan mengerti” Jawab bapak itu
“ Tapi saya ingin tahu sekarang, bapak ? “
“ Baiklah, bapak akan memberitahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya bekal apa-apa “
Sesudah itu anak kecil tersebut meninggalkan bapak yang sedang mencemaskan masa depannya. Tidak jauh dari situ, anak kecil kembali menemukan seorang bapak-bapak yang sedang sibuk bekerja. Tapi wajahnya terlihat sangat senang, tidak ada kesedihan maupun kegelisahan seperti kedua bapak yang ia jumpai tadi. Kembali pikiran anak kecil itu berkecamuk untuk mendapatkan sebuah jawaban.
“ Mengapa bapak begitu gembira, padahal bapak sedang berkerja keras ? “ Anak kecil tersebut semakin penasaran. Hanya dalam sekejap dirinya menemukan tiga bapak-bapak yang mempunyai sikap yang berbeda-beda.
“ Anakku, ketahuilah bapak tidak sedang bekerja keras tetapi bapak hanya berkerja. Dan yang membuat bapak gembira adalah karena apa yang bapak kerjakan sesuai dengan keinginan hati bapak “
“ Sebelumnya saya telah menemui seorang bapak-bapak yang sedang menyesali masa lalunya dan seorang lagi sedang mencemaskan masa depannya. Apakah bapak tidak mempunyai masa lalu dan masa depan ? “
Bapak tadi tertawa sejenak kemudian baru menjawab pertanyaan anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa.
“ Anakku, Detik Ini Akan Menjadi Masa Lalu Bagi Detik Berikutnya, Dan Detik Berikutnya Adalah Masa Depan Detik Ini. Maka Jalani Detik Ini Dengan Sebaik-Baiknya “.
Hari pun mulai malam dan anak kecil itu pun kembali keperindukan dengan segudang falsafah hidup yang ia dapatkan hari ini.
Jadi, pesannya : “ MENYESALI MASA LALU ADALAH KESEDIHAN, MENCEMASKAN MASA DEPAN ADALAH KEGELISAHAN
BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK SAAT INI ADALAH KEGEMBIRAAN"
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar